Sabtu, 12 Oktober 2013

BANK SAMPAH LESTARIKAN SUMBER AIR BERSIH


Bank Sampah Bina Sejahtera di RW IX RT 5 Kel. Petemon
JePe - Surabaya. Kondisi sanitasi perkotaan sudah saatnya perlu perhatian serius baik dari pemerintah maupun masyarakat. Keterbatasan lahan tidak sebanding dengan laju pertumbuhan penduduk sehingga menimbulkan permasalahan untuk menyelamatkan sumber air bersih yang semakin langka seiring banyaknya pencemaran air tanah. Kalau hal tersebut tidak ditangani dalam kurun waktu beberapa tahun akan terjadi krisis air bersih sehingga akan terganggunya proses siklus kehidupan di bumi. Dengan penuh kesadaran saya sebagai warga di wilayah RT.5 RW.9 Kelurahan Petemon dan kebetulan saya sebagai ketua RT di wilayah tersebut. Saya berprinsip “lebih baik berbuat daripada tidak” dalam mengatasi hal tersebut, saya mendapat pelatihan dari High Five tentang STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Dimana salah satu yang dapat menyebabkan pencemaran air tanah adalah sampah, khususnya sampah anorganik. Dimana sampah anorganik tidak bisa terurai di dalam tanah.
Kami mengadakan pemicuan di PKK RT.5 / RW.9 Kelurahan Petemon, Surabaya pada tanggal 8 November 2012 sebanyak 2 kali pertemuan untuk mengajak mendirikan Bank Sampah untuk menyelamatkan lingkungan agar lebih bersih dan sehat.
Disini ada kendala masalah lokasi untuk pendirian Bank Sampah tersebut, namun Alhamdulillah ada salah satu warga yang bersedia memberikan tempat di halamannya didirikan gudang untuk keperluan  Bank Sampah. Akhirnya pada tanggal 12 November 2012 berdirilah Bank Sampah dengan nama Bank Sampah “Bina Sejahtera”
Volume sampah selama 9 bulan mulai bulan Desember 2012 sampai Agustus 2013 mencapai 3.261.16 kg dengan rata-rata 362.351 kg/bulan. Rekapitulasi Hasil Penjualan selama 9 bulan Rp. 4.891.256. Dengan rata-rata per bulan Rp. 543.472/bulan. Dengan jumlah nasabah sebanyak 32 orang. Tidak hanya warga RT 5 / RW.9 Kelurahan Petemon Surabaya saja tetapi termasuk Simogunung Barat, Gresik, Taman Pondok Jati dan Prigen
Hikmah adanya Bank Sampah ternyata cukup besar. Kami menjadi lebih perhatian terhadap sampah yang ada. Ibu-ibu bercerita bahwa anak mereka selalu membawa pulang plastik bekas makanan/minuman dan memasukkan ke tempat yang sudah disediakan. Anggota keluarga lainnya ikut berpartisipasi mengumpulkan sampah anorganik bekas konsumsi mereka maupun yang tercecer dijalan. Proses pemilahan terjadi dengan sendirinya dari hulu (rumah tangga) membentuk suatu perubahan lifestyle secara perlahan. Sesuatu yang sangat tidak saya duga.
Tetapi hikmah terbesar adalah kepedulian warga masyarakat mengelola sampah. Mereka, tua muda kaya miskin berpartisipasi memilah sampah dan perlahan-lahan mengikis stigma bahwa sampah selain kotor juga hanya layak diurus oleh strata masyarakat terendah. Semoga lestari sumber air bersih di bumi pertiwi ini.(Winarno)

4 komentar:

  1. Selamat atas sukses kerja terbentuknya dan ditulisnya berita Bank Sampah RT 05 RW IX, ayooo.. Pak Win tulis lagi berita lain yang ada di wilayah RW IX!! masih banyak kejadian faktual yang berhubungan dengan Sanitasi selaamat..............

    BalasHapus
  2. Simpan dan Bagikan Ilmu dan Pengalaman Anda melalui JePe, pengalaman dan ilmu akan tersimpan secara baik dan sepanjang masa (arsip on line di blog) dan siap-siap anda menuai amal kebaikan sebagai balasan dari semangat berbagi ini. Untuk Pak Win,,, Tancap Gas Pak.... Yang lain ditunggu ya tulisannya..

    BalasHapus
  3. Kepada,
    ParaSahabat Sanitasi dan Air Minum
    di Seluruh Indonesia

    Dengan tujuan untuk peningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kondisi sanitasi dan air minum, maka bersamaan dengan momentum Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2013 telah diselenggarakan perlombaan Citizen Journalism Contest.

    Selama masa pendaftaran mulai dari 4-25 Oktober 2013 telah terkumpul karya tulis sebanyak 22 artikel. Berdasarkan hasil penilaian dewan juri maka telah ditentukan nama pemenang sebagai berikut:
    • Juara I
    Deny Andayuni dengan judul artikel “Medan, di Bawah Ancaman Bayang-Bayang Bakteri E. Coli”
    • Juara II
    Susiyanto Didit dengan judul artikel “1 Desa Dipicu CLTS, Se-Kabupaten Ikut Terpicu Sampai Tingkat Nasional”
    • Juara III
    Winarno dengan judul artikel “Bank Sampah Lestarikan Sumber Air Bersih”

    Adapun, unsur-unsur penilaian terdiri dari tiga penilaian utama yakni teknik menulis, bobot materi dan penggunaan bahasa. Sedangkan, dewan juri yang memberikan penilaian terdiri dari perwakilan High Five, perwakilan Bappenas, dan perwakilan Sekretariat Pokja AMPL Nasional.

    Kami ucapkan selamat kepada para pemenang atas karya terbaiknya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang telah berpartisipasi dalam Citizen Journalism Contest ini. Semoga kegiatan ini dapat semakin menumbuhkan kesadaran dan kepedulian Kita semua terhadap pentingnya menjaga kondisi sanitasi dan air minum di Indonesia.

    KSAN 2013, “Bangun Sanitasi, Jangkau Air Minum”
    Hormat Kami,
    Panitia KSAN 2013

    BalasHapus
  4. hebat Pak Win......top markotop deh. Emang Pak Win semangatnya luaaar biasa...

    BalasHapus